aji saka

Dulu ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan. Kerajaan Medang Kamulan yang diperintah oleh Prabu Dewata Cengkar. Orang-orang di kerajaan itu sangat takut oleh raja. Itu karena raja suka makan daging manusia. Sekali seminggu, ia memerintahkan utusan-Nya, Patih Jugul Muda, menemukannya manusia untuk makan.Jauh dari kerajaan Medang Kamulan, terdapat sebuah desa bernama Medang Kawit. Seorang pemuda bernama Aji Saka tinggal di sana. Aji Saka adalah seorang pemuda pemberani. Ia suka membantu orang yang membutuhkan bantuan. Suatu hari, Aji Saka melihat seorang lelaki tua yang tergeletak pingsan di atas tanah. Orang tua itu terluka. Beberapa pencuri hanya memukulnya dan mencuri uangnya. Aji Saka lalu membawa orang tua untuk pondoknya. Segera setelah itu, orang tua mulai sadar kembali. "Dimana ... aku?" Tanyanya. "Kau di rumahku. Kau aman sekarang, "kata Aji Saka. Ternyata orang tua itu dari kerajaan Medang Kamulan. "Semua orang meninggalkan Medang Kamulan," orang tua kepada Aji Saka. Dia juga bercerita tentang kebiasaan buruk Prabu Dewata Cengkar itu. "Kami takut, itu sebabnya kami pergi," Orang tua itu.
Setelah mendengar penjelasan dari orang tua, Aji Saka memutuskan untuk menemui Prabu Dewata Cengkar dan membuatnya berhenti ancaman itu. Dengan sorban putih magis di kepalanya, Aji Saka pergi ke kerajaan. serban itu hadiah dari-Nya Guru yang dapat digunakan untuk melawan kejahatan. Pada perjalanan ke Medang Kamulan, Aji Saka melewati sebuah hutan yang sangat gelap di mana ia bertemu dengan seorang jin jahat. Jin menghalangi jalannya. "Jika Anda ingin mendapatkan melalui hutan ini, Anda harus menjadi budak saya untuk sepuluh tahun," tanya jin. Aji Saka menolak untuk menjadi budak jin itu. Keduanya kemudian berjuang selama tujuh hari dan tujuh malam, sampai di Aji Saka terakhir keluar sebagai pemenang. Jin Aji Saka akhirnya diperbolehkan melewati hutan.
Ketika Aji Saka tiba di Medang Kamulan kerajaan, raja marah untuk Patih Jugul Muda. Dia tidak dapat menemukan beberapa raja manusia. "Jika Anda tidak dapat menemukan saya setiap manusia, aku akan makan Anda malah," kata Prabu Dewata Cengkar untuk Patih Jugul Muda. Setelah Patih Jugul Muda kiri, Aji Saka menyatakan diri. Prabu Dewata Cengkar mata tiba-tiba melebar saat melihat Aji Saka. Dia sudah bisa membayangkan betapa lezat daging akan rasa. "Siapa kau?" Tanya Prabu Dewata Cengkar. "Saya Aji Saka dari desa Medang Kawit," jawab Aji Saka. "Ha ... ha ... ha .... Aku senang kau datang ke sini. Anda akan makan. Aku lapar, "kata sang raja.
"Saya dengan senang hati akan membiarkan Anda makan saya, tapi saya ingin sesuatu sebagai imbalan" kata. Aji Saka. "Apa yang engkau inginkan?" Tanya Prabu Dewata Cengkar. "Aku ingin tanah seluas serban saya," kata Aji Saka. Dia kemudian melepas sorbannya dan melemparkannya di tanah. Prabu Dewata Cengkar yang telah disepakati. Dia sendiri akan mengukur tanah dengan serban Aji Saka itu. Tiba-tiba turban tumbuh lebih besar dan lebih besar. Itu hanya terus memanjang sampai akhirnya menutupi seluruh kerajaan. Prabu Dewata Cengkar sedang marah. Dia kemudian menyerang Aji Saka. Tapi, kemudian dibungkus sendiri turban di sekitarnya dan mulai mencekiknya. sorban kemudian melemparkan tubuh Raja ke Laut Selatan. Gelombang dilakukan Prabu dewata Cengkar pergi sampai akhirnya ia tenggelam dan mati.
Aji Saka lalu bertanya rakyat Medang Kamulan kembali ke kerajaan. Mereka semua mengucapkan terima kasih kepada Aji Saka berani. Mereka juga sepakat untuk membuat Aji Saka menjadi raja mereka. Aji Saka kemudian memerintah kerajaan itu dengan bijak. Di bawah kepemimpinan Aji Saka, Medang Kamulan menjadi sebuah kerajaan yang damai dan sejahtera

0 komentar:

Post a Comment