Tahun lewat dan Timun Emas telah tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang cantik dan indah. Dia juga pintar dan baik. Mbok Sirni sangat menyayanginya. Tapi ia terus berpikir tentang waktu raksasa akan mengambil Timun Emas darinya. Suatu malam, Mbok Sirni bermimpi. Untuk menyelamatkan Timun Emas dari raksasa itu, ia harus bertemu dengan orang suci yang tinggal di Gunung Gundul. Keesokan harinya, Mbok Sirni mengambil cuti dari Timun Emas untuk pergi ke Gunung Gundul. Orang suci kemudian memberikan empat tasnya kecil, masing-masing berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. "Timun Emas dapat menggunakan ini untuk melindungi diri," kata orang suci untuk Mbok Sirni.
Beberapa hari kemudian, raksasa itu datang untuk melihat Mbok Sirni tentang janjinya. "Mbok Sirni! Dimana Timun Emas "teriak raksasa itu. "Putriku, bawa tas ini dengan Anda ini dapat menyelamatkan Anda dari raksasa itu.. Sekarang, jalankan melalui pintu belakang," ujar Mbok Sirni. Tapi raksasa itu melihat Timun Emas berjalan ke hutan. raksasa itu marah. Kelaparan dan marah, ia bergegas menuju Timun Emas. Mbok Sirni mencoba menghentikannya, tetapi raksasa itu tak terbendung.
raksasa itu semakin dekat dan dekat, sehingga Timun Emas membuka tas pertama ia dapatkan dari Mbok Sirni. Di dalam tas itu biji mentimun. Dia melemparkan biji, dan seketika itu tumbuh ke lapangan mentimun besar. Tapi raksasa itu makan mereka semua, memberikan dia kekuatan lebih. Sebagai raksasa itu semakin dekat, Timun Emas mengambil tas kedua dengan jarum di dalam dan menumpahkan isi di belakangnya. Jarum berubah menjadi pohon bambu, yang tajam dan berduri. Tubuh raksasa itu tergores dan berdarah. "Mana, aku akan membuat Anda, Timun Emas" teriak raksasa ketika ia berusaha untuk mendapatkan dirinya keluar dari lapangan bambu. Dia membuat dan masih mengejar Timun Emas.
Timun Emas lalu meraih tas ketiga dan menumpahkan garam di dalamnya. Tanah yang menyentuh garam berubah menjadi laut dalam. Raksasa itu hampir tenggelam dan harus berenang menyeberangi laut. Setelah beberapa waktu, ia berhasil keluar dari air. Timun Emas melihat raksasa itu datang, jadi dia meraih tas terakhir. Dia mengambil pasta udang dan melemparkannya. Pasta udang menjadi besar rawa lumpur mendidih. Raksasa terjebak di tengah rawa. Lumpur perlahan tapi pasti tenggelam dia. Berdaya, ia meraung keluar, "Tolong! Heeeeelp ...! "Kemudian raksasa itu tenggelam dan mati. Timun Mas kemudian segera pulang ke rumah. Sejak itu, Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia selamanya.
0 komentar:
Post a Comment