Prabu dan ratu yang dikasihinya putri mereka begitu banyak. Mereka memberi apa yang dia inginkan. Hal itu membuat sang putri tumbuh menjadi seorang gadis manja. Bila keinginannya tidak terpenuhi, dia akan sangat marah. Dia bahkan mengatakan hal-hal buruk sering. Meskipun sang putri berperilaku buruk, orang tuanya masih mencintainya, dan begitu pula orang-orang di kerajaan.
Waktu berlalu dan sang putri tumbuh lebih indah. Dalam beberapa hari, sang putri akan tujuh belas tahun. Itu sebabnya orang-orang yang banyak kerajaan membawa hadiah untuknya. Mereka membawa perhiasan emas dan indah. Prabu mengumpulkan hadiah. Lalu Prabu disimpan mereka di sebuah ruangan khusus. Beberapa kali dia akan membawa mereka untuk diberikan kepada umat-Nya yang membutuhkannya. Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Lalu ia membawa mereka ke sebuah tukang emas. "Silakan membuat kalung untuk putriku," kata Prabu. "Dengan senang hati, Yang Mulia," jawab tukang emas. Tukang emas itu bekerja dengan segenap hatinya dan kemampuannya. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah untuk sang putri.
ulang tahun datang. Orang-orang berkumpul di lapangan istana. Lalu Prabu dan ratu muncul. Mereka melambaikan tangan kepada orang-orang yang mereka cintai. Cheers yang keras dan lebih keras ketika sang putri muncul. Semua orang mengagumi kecantikannya. Prabu bangkit dari kursi dan mengambil sebuah bantal kecil. Sebuah kalung yang indah itu di atas bantal. Prabu mengambil kalung itu. "Putri tercinta, hari ini aku berikan kalung ini kepada Anda. kalung ini merupakan hadiah dari orang-orang di negeri ini. Mereka sangat mencintaimu. Mereka disajikan bagi Anda untuk mengekspresikan kebahagiaan mereka, karena Anda telah tumbuh dengan seorang wanita, "kata Prabu. Putri menerima kalung itu. Dia melihat kalung dalam sekejap. "Saya tidak ingin kalung ini! Ini jelek "teriak sang putri! Saat ia melempar kalung itu pergi. Kalung jatuh ke lantai dan rusak. Emas dan perhiasan itu tersebar di lantai.
tubuh Tidak berani berbicara. Mereka tidak pernah berpikir bahwa putri tercinta mereka akan melakukan hal kejam. Dalam keheningan mereka, orang-orang yang mendengar menangis ratu. Setiap wanita merasa sedih dan mulai menangis. Kemudian semua orang menangis. Tiba-tiba, dari tengah lapangan, mata air muncul. Dengan cepat menjadi kolam renang. Istana mulai banjir. Tak lama kemudian tempat itu menjadi danau yang besar.
Saat ini air di danau yang tidak penuh seperti sebelumnya. Hanya ada sebuah danau kecil sekarang. Orang-orang yang disebut danau Telaga Warna (yang berarti danau warna). Pada suatu hari yang cerah, danau penuh warna. Warna-warna ini berasal dari refleksi hutan, tanaman, bunga, dan langit di sekitar danau. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa warna dari sang putri kalung, yang tersebar di dasar danau.
0 komentar:
Post a Comment